Infoaktualglobal.com
Sukabumi ,(24/6/2025) – Persoalan sampah di Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, kian memprihatinkan. Penumpukan sampah di beberapa titik, khususnya di wilayah Desa Berkah,
dikhawatirkan memicu krisis kesehatan dan pencemaran lingkungan. Menyikapi kondisi ini, Forum Silaturahmi Kecamatan Sehat (FSKS) Bojonggenteng
bersama insan pers dari Infonews.com menyampaikan seruan terbuka kepada pemerintah dan media.
Ketua FSKS Bojonggenteng, Yulius Abdillah, menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada solusi konkret dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Wilayah 3 terkait terbatasnya armada pengangkut sampah di wilayah tersebut.
> “Kami sudah berkali-kali menyampaikan keluhan, tapi belum ada tindak lanjut nyata. Sampah terus menumpuk dan ini sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat,” tegas Yulius.
Melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Forum Silaturahmi Wartawan Kabupaten Sukabumi,
pihaknya berharap media dapat menjadi penggerak opini publik untuk menekan instansi terkait agar segera mengambil langkah konkret.
> “Kami berharap suara media mampu mengetuk hati para pengambil kebijakan, termasuk Bapak Gubernur Jawa Barat, agar Bojonggenteng tidak terus menjadi korban pembiaran,” lanjutnya.
Warga pun mulai bersuara. Salah seorang warga Desa Berkah, Ibu Sari (39),
mengaku terganggu dengan bau menyengat dan tumpukan sampah yang sudah menyebar ke pinggir jalan.
> “Kami tidak tahu harus buang ke mana lagi. Di belakang rumah sudah penuh. Kalau hujan, airnya bercampur sampah dan masuk ke selokan,” keluhnya.
FSKS bersama komunitas wartawan mendesak agar Pemkab Sukabumi, khususnya DLH,
segera menambah armada dan personel pengelolaan sampah di wilayah Bojonggenteng. Mereka juga meminta agar Gubernur Jawa Barat turun tangan untuk memastikan hak warga atas lingkungan bersih dan sehat tidak diabaikan.
TS