Kab.Bandung
Infoaktualglobal.com
Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Senin 4 Agustus 2025- Suasana haru dan syukur menyelimuti SMP Negeri 4 Pangalengan pada 4 Agustus 2025. Sekolah dengan 828 siswa ini resmi mendapatkan manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2025. Namun, keberhasilan program ini tak lepas dari langkah proaktif Kepala Sekolah, Drs. Juanda Nur Sujana, yang terlebih dahulu mengedukasi siswa tentang kedisiplinan.
Sebelum pembagian makanan bergizi gratis, Drs. Juanda memberikan arahan penting mengenai kedisiplinan, ketertiban, dan keselamatan berkendara, khususnya bagi siswa yang menggunakan sepeda motor. Beliau menekankan disiplin sebagai fondasi kesuksesan. Langkah ini menunjukkan komitmen sekolah dalam membangun karakter siswa secara holistik, memperhatikan aspek kesehatan dan kedisiplinan.
Program MBG 2025 di SMPN 4 Pangalengan menunjukkan komitmen pemerintah yang nyata. Dengan biaya Rp 15.000 per porsi untuk 828 siswa, total pengeluaran harian mencapai Rp 12.420.000, Rp 372.600.000 per bulan, dan Rp 4.471.200.000 per tahun ajaran. Angka ini menunjukkan skala besar program dan komitmen pemerintah dalam mewujudkan generasi muda yang sehat dan berprestasi.
“Kami sangat mengapresiasi program MBG ini,” ujar Drs. Juanda Nur Sujana. “Kami berharap program ini akan meningkatkan kesehatan dan konsentrasi belajar siswa, berdampak positif pada prestasi akademik mereka. Komitmen kami tidak hanya pada gizi, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa yang disiplin dan bertanggung jawab.”
Wawancara Eksklusif: Kualitas dan Pengawasan yang Ketat
Kami mewawancarai Bu Anisa (perwakilan SPPG) dan Bu Yeni (mitra MBG Desa Pulosari). Bu Anisa menjelaskan, “Kualitas gizi adalah prioritas utama. Kami berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun menu seimbang, dengan variasi nutrisi dan bahan-bahan segar dan berkualitas.” Bu Yeni menambahkan, “Kami aktif mengawasi jalannya program, memastikan pendistribusian makanan lancar dan sesuai standar. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan, dan kami melibatkan Babinsa dan Kadim dalam pengawasan.”
Menu makan siang dirancang khusus untuk anak usia sekolah, mempertimbangkan kesukaan dan ketersediaan bahan baku. Survei rutin dilakukan untuk memastikan kepuasan siswa. Sistem pemantauan dampak MBG terhadap kesehatan siswa juga diterapkan, meliputi peningkatan berat badan, penurunan angka sakit, dan peningkatan energi dan konsentrasi.
Tantangan dan Harapan
Bu Anisa mengakui adanya tantangan, terutama fluktuasi harga bahan baku. Namun, SPPG berupaya mengatasinya dengan diversifikasi bahan baku dan kerjasama jangka panjang dengan pemasok terpercaya. Baik Bu Anisa maupun Bu Yeni berharap MBG akan berkontribusi signifikan pada peningkatan kesehatan dan perkembangan siswa, membentuk generasi yang sehat, aktif, berprestasi, dan disiplin, sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Kisah sukses SMPN 4 Pangalengan ini memberikan harapan besar bagi keberhasilan program MBG di seluruh Indonesia.
Infoaktualglobal.com
Ida.S.Pd